Tajwid Al-Quran Surat An-Nur Ayat 2

Hukum Tajwid Surat An-Nur Ayat 2

Posted on

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Pembaca sobatngaji.com yang sejahtera dan berbahagia selalu. Mohon izinkan kami menuliskan analisis hukum bacaan atau tajwid dari Al-Quran Surat An-Nur ayat 2 lengkap. Penjelasannya pun ada supaya sobat semua mudah memahaminya.

Seiring dengan berjalannya masa maka belajar pun kini bisa menggunakan aneka media. Salah satunya internet. Dengan membaca blog tentang keagamaan maka kita semua bisa menambah ilmu dan juga wawasan. Semua memudahkan kita dalam mencari ilmu.

Sobat ngaji, mari kita langsung simak uraian pembahasanya berikut ini.

Keterangan dari nomor-nomor di atas adalah:

  1. زَّا hukumnya yang pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke huruf zai). Dan yang kedua adalah mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  2. َلزَّاhukumnya yang pertama alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah zai. Dibaca idgham (masuk ke huruf zai). Dan yang kedua adalah mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  3. نِيْ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu sukun, hamzah,waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  4. فَاجْلِدُ hukumnya qalqalah sughra karena huruf qalqalah jim berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dengan dipantulkan secara ringan.
  5. فَاجْلِدُوْا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya dengan panjang 2 harakat.
  6. وَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  7. حِدٍ مِّنْهُمَا hukumnya idgham bighunnah karena huruf dal berharakat kasrah tanwin bertemu huruf mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  8. حِدٍ مِّنْهُمَا hukumnya idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung.
  9. جَلْدَةٍ ۖوَّ hukumnya idgham bighunnah karena huruf ta berharakat kasrah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  10. وَّلَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  11. كُمْ بِهِمَا hukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
  12. بِهِمَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  13. رَأْفَةٌ فِيْ hukumnya ikhfa karena huruf ta berharakat dhamah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf hijaiyah fa.
  14. دِيْنِ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf dal berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, waqaf, sukun,dan tasydid. Cara membacanya panjang selama 2 harakat.
  15. دِيْنِ اللّٰهِ hukumnya tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah nun berharakat kasrah. Cara membacanya secara tipis.
  16. كُنْتُمْ hukumnya ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung serta kita tahan selama 3 harakat.
  17. كُنْتُمْ تُؤْ hukumnya idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta. Cara membacanya dengan jelas.
  18. تُؤْمِنُوْنَ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  19. بِاللّٰهِ hukumnya tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ba berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
  20. وَالْيَوْمِ hukumnya mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf hijaiyah ya berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  21. الْاٰخِرِۚ hukumnya mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Kemudian cara membacanya panjang 2 harakat.
  22. وَلْيَشْهَدْ hukumnya qalqalah sughra karena huruf qalqalah dal berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat. Cara membacanya dipantulkan secara ringan.
  23. عَذَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  24. بَهُمَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu waqaf, hamzah, sukun, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  25. طَآىِٕفَةٌ hukumnya mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
  26. طَآىِٕفَةٌ مِّنَ hukumnya idgham bighunnah karena huruf ta berharakat dhamah tanwin bertemu huruf hijaiyah mim bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  27. الْمُؤْ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf mim. Dibaca dengan jelas.
  28. الْمُؤْمِنِيْنَ hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

Begitulah analisis hukum tajwid dari Surat An-Nur ayat 2. Mudah-mudahan sobat ngaji dapat mendapatkan manfaat yang besar dari pembahasan ini. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *