Hukum Tajwid Surat Al-Baqarah Ayat 256

Posted on

Mari kita belajar hukum tajwid Surat Al-Baqarah ayat 256. Tidak akan rugi untuk belajar terkait hukum tajwid dari Al-Quran. Saya yakin sobat ngaji pun setuju dengan pernyataan ini. Kini pun tak ragu lagi untuk meluangkan waktu demi belajar hukum tajwid Al-Quran.

Perjalanan keseharian kita tentu mesti diisi dengan kebaikan. Macam-macam kebaikan pun sangat banyak. Dari sekian kebaikan itu diantaranya kita belajar. Terkhusus lagi belajar mengenai hukum tajwid dari ayat-ayat Al-Quran yang mulia.

Tajwid Surat Al-Baqarah ayat 256

Mungkin gak banyak yang begitu sadar akan bergegasnya belajar ilmu tajwid. Maka kalau sekarang sudah ada waktu untuk itu. Mengapa harus menundanya lagi? Sebaiknya kita langsung saja memulai belajar tajwid sedari sekarang. Mari sobat ngaji menyimaknya berikut ini.

Keterangan dari nomor-nomor di atas yaitu:

  1. لَاۤ اِكْرَاهَ hukumnya mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
  2. الدِّيْنِ hukumnya alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah dal. Dibaca idgham (masuk ke huruf dal ).
  3. قَدْ تَّبَيَّنَ hukumnya idgham mutajanisain karena huruf dal sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya dengan memasukkan huruf pertama ke huruf kedua.
  4. الرُّشْدُ hukumnya alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah ra. Dibaca idgham (masuk ke huruf ra ).
  5. فَمَنْ يَّكْفُرْ hukumnya idgham bighunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf ya bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  6. بِالطَّا hukumnya alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah tha. Dibaca idgham (masuk ke huruf tha ).
  7. غُوْتِ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf ghain berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  8. مِنْۢ بِاللّٰهِ hukumnya iqlab karena huruf nun sukun bertemu huruf ba. Cara membacanya dengan tanwin berubah menjadi mim dan berdengung serta ditahan selama 3 harakat.
  9. بِاللّٰهِ hukumnya tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
  10. اسْتَمْسَكَ hukumnya idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf sin. Cara membacanya dengan jelas.
  11. بِالْعُرْوَةِ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ‘ain. Dibaca secara jelas.
  12. الْوُثْقٰى hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf wau. Dibaca secara jelas.
  13. الْوُثْقٰى hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  14. لَا انْفِصَامَ hukumnya ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.
  15. لَا انْفِصَامَ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf shad berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  16. لَهَا hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu huruf hamzah, huruf yang disukun, huruf diwaqaf, dan huruf bertasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  17. وَاللّٰهُ hukumnya tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  18. سَمِيْعٌ hukumnya mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat kasrah bertemu ya sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  19. سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ hukumnya idzhar sebab huruf ‘ain berharakat dhamah tanwin bertemu huruf ‘ain. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
  20. سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ hukumnya mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

Demikianlah analisa hukum tajwid dari Surat Al-Baqarah ayat 256. Ada pun bagi yang ingin memperdalam terkait hukum tajwid ini alangkah baiknya untuk mencari ustadz terdekat yang berkompeten. Dengan kita belajar berhadapan langsung dengan seorang guru atau ustadz maka akan sangat membantu.

Tetapi, sebelumnya akan sangat penting juga untuk benar-benar memahami analisa tajwid dari sebuah ayat. Caranya diantaranya dengan kita senang menyimak artikel terkait analisis tajwid seperti di atas.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *