Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 48

Hukum Tajwid Surat Al-Maidah Ayat 48

Posted on

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bagaimana kabar sobat sekalian? Tetap semangat ngaji, kan? Alhamdulillah kalau begitu. Kali ini kita akan mengkaji hukum tajwid Surat Al-Maidah ayat 48 lengkap dengan rincian keterangannya. Agar bisa membaca ayat tersebut dengan benar dan baik tentu kita mesti harus tahu dulu akan hukum-hukum tajwidnya.

Termasuk kali ini kita akan membahasnya dengan lengkap. Sobat ngaji sekalian bisa menyimak analisis tajwidnya di bawah ini.

hukum tajwid surat al-Miadah ayat 48

Untuk keterangan lengkap atau penjelasannya, sobat bisa menyimaknya berikut :

  1. اَنْزَلْنَاۤاِلَيْكَ hukumnya ikhfa sebab huruf nun sukun bertemu huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf zai.
  2. اَنْزَلْنَاۤاِلَيْكَ hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
  3. اَنْزَلْنَاۤاِلَيْكَ hukumnya mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  4. الْكِتٰبَ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf dibaca secara jelas.
  5. الْكِتٰبَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Huruf ta berharakat alif khanjariyah atau fathah tegak sama dengan huruf ta bertemu alif. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  6. قًا لِّمَا hukumnya Idgham bilaghunnah karena huruf qaf berharakat fathah tanwin bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
  7. قًا لِّمَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat
  8. بَيْنَ hukumnya mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ba berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  9. يَدَ يْهِ hukumnya mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf dal berharakat. Dibaca panjang 2 harakat.
  10. الْكِتٰبِ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kaf dibaca secara jelas.
  11. الْكِتٰبِ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  12. مُهَيْمِنًاعَلَيْهِ hukumnya mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf ha berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  13. مُهَيْمِنًاعَلَيْهِ hukumnya Idzhar sebab huruf nun berharakat fathah tanwin bertemu huruf ‘ain. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
  14. مُهَيْمِنًاعَلَيْهِ hukumnya mad lin karena huruf ya’ sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  15. فَا حْكُمْ بَيْنَهُمْ hukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
  16. بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ hukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba’. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
  17. بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ hukumnya mad jaiz munfasil sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
  18. بَيْنَهُمْ بِمَاۤ اَنْزَلَ hukumnya ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf zai. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf zai.
  19. اللّٰهُ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah lam berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  20. لَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  21. اَهْوَآءَ hukumnya Mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
  22. هُمْ عَمَّا hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ‘ain. Cara membacanya dengan jelas.
  23. عَمَّا hukumnya Ghunnah dan mad thabii karena mim bertanda tasydid dan huruf lam berharakat fathah bertemu alif lalu setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat dan untuk mad thabii dibaca panjang 2 harakat.
  24. جَآءَ hukumnya mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
  25. الْحَقِّ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf ha’ dibaca secara jelas.
  26. لِكُلٍّ جَعَلْنَا hukumnya Ikhfa karena huruf lam berharakat kasrah tanwin bertemu huruf jim. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf jim.
  27. لِكُلٍّ جَعَلْنَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat
  28. مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّ hukumnya Ikhfa karena huruf nun berharakat sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
  29. مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf syin. Cara membacanya dengan jelas.
  30. مِنْكُمْ شِرْعَةً وَّ hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau bertasydid. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  31. مِنْهَاجًا hukumnya Idzhar sebab huruf nun sukun bertemu huruf ha. Dibaca jelas tidak berdengung sama sekali.
  32. مِنْهَاجًا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  33. لَوْشَآءَ hukumnya mad lin karena huruf wau sukun didahului oleh huruf lam berharakat fathah. Dibaca panjang 2 harakat.
  34. لَوْشَآءَ hukumnya mad wajib muttashil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata. Dibaca panjang 4 atau 5 harakat.
  35. اللّٰهُ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  36. لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf hamzah. Cara membacanya dengan jelas.
  37. لَجَعَلَكُمْ اُمَّةً hukumnya Ghunnah karena mim bertanda tasydid cara membacanya dengan dengung serta ditahan 3 harakat.
  38. اُمَّةًوَّاحِدَةً hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  39. اُمَّةًوَّاحِدَةً hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf wau berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  40. وَّاحِدَةًوَّ hukumnya Idgham bighunnah karena huruf ta berharakat fathah tanwin bertemu huruf wau. Dibaca masuk dengan dengung dan ditahan sampai 3 harakat.
  41. لٰكِنْ لِّيَبْلُوَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  42. لٰكِنْ لِّيَبْلُوَ hukumnya Idgham bilaghunnah karena huruf nun sukun bertemu huruf lam tasydid. Dibaca lebur tanpa dengung. Bunyi tanwin hilang.
  43. لٰكِنْ لِّيَبْلُوَ hukumnya qalqalah sughra karena huruf qalqalah ba’ berharakat sukun dan posisinya di tengah kalimat cara membacanya dipantulkan secara ringan.
  44. كُمْ فِيْ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
  45. مَاۤ اٰتٰكُمْ hukumnya mad jaiz munfasil sebab huruf mad bertemu hamzah di lain kata dibaca panjang 2, 4 atau 5 harakat.
  46. مَاۤ اٰتٰكُمْ hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  47. مَاۤ اٰتٰكُمْ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ta berharakat fathah tegak dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  48. اٰتٰكُمْ فَا hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
  49. الْخَيْرٰتِ hukumnya alif lam qamariyah karena huruf alif lam bertemu huruf kha dibaca secara jelas.
  50. الْخَيْرٰتِ hukumnya mad lin karena huruf ya sukun didahului oleh huruf kha berharakat fathah Dibaca panjang 2 harakat.
  51. اِلَى اللّٰهِ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  52. مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf jim. Cara membacanya dengan jelas.
  53. مَرْجِعُكُمْ جَمِيْعًا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  54. جَمِيْعًا فَيُنَبِّئُكُمْ hukumnya Ikhfa karena huruf ‘ain berharakat fathah tanwin bertemu huruf fa. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf fa.
  55. فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا hukumnya Ikhfa syafawi sebab huruf mim sukun bertemu huruf ba. Dibaca samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
  56. فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  57. كُنْتُمْ فِيْهِ hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf ta. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat.
  58. كُنْتُمْ فِيْهِ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf fa. Cara membacanya dengan jelas.
  59. كُنْتُمْ فِيْهِ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf fa berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  60. تَخْتَلِفُوْنَ hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya panjang 2 sampai 6 harakat.

Itulah analisis hukum bacaannya. Bagi seorang pelajar dan santri sudah seharusnya untuk tekun mempelajarinya. Meskipun siapa pun tetap penting untuk mempelajarinya.

Kemudian untuk terjemah dari Surat Al-Maidah ayat 48 yakni:
Kami telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa) kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.

Semoga artikel ini bermanfaat untuk sobat pembaca semua. Sampai bertemu kembali pada kesempatan lainnya. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *