Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Mujadilah Ayat 11

Posted on

Assalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh. Bertemu kembali dengan sobat semua. Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah subhanahu wa ta’ala yang telah memberikan begitu banyak nikmat. Satu bentuk wujud syukur kita terhadap nikmat itu ialah mempergunakannya di jalan kebaikan dan yang diridhai-Nya. Seperti pada kali ini kita akan belajar tentang Al-Quran. Kita di sini akan belajar mengenai analisis tajwid pada Surat Al-Mujadilah ayat 11 secara lengkap dengan alasan maupun penjelasannya. Baiklah, mari kita simak analisisnya.

Hukum Tajwid Al-Quran Surat Al-Mujadilah Ayat 11

Penjelasan lengkap dari nomor-nomor di atas adalah :

  1. يٰۤاَ hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
  2. الَّذِيْنَ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
  3. الَّذِيْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  4. اٰمَنُوْۤا hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  5. اٰمَنُوْۤا hukumnya Mad jaiz munfasil alasannya karena huruf mad bertemu hamzah di lain kata. Dibaca panjang 2/ 4 atau 5 harakat.
  6. اِذَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  7. قِيْلَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  8. لَكُمْ تَفَسَّحُوْا hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf ta’. Cara membacanya dengan jelas.
  9. لَكُمْ تَفَسَّحُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha’ berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  10. الْمَجٰلِسِ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf jim berharakat fathah tegak serta setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  11. فَافْسَحُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf ha’ berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  12. يَفْسَحِ اللّٰهُ hukumnya Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ha’ berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
  13. لَكُمْۚ وَ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf wau. Kemudian untuk cara membacanya yakni dengan jelas.
  14. اِذَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  15. قِيْلَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf qaf berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  16. قِيْلَ انْشُزُوْا hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
  17. قِيْلَ انْشُزُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  18. فَانْشُزُوْا hukumnya Ikhfa karena huruf nun sukun bertemu huruf syin. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Pada waktu mengucapkan huruf nun mati, sikap lidah dan bibir dipersiapkan menempati huruf syin.
  19. فَانْشُزُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf zai berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
    20.ْفَعِ اللّٰهُ hukumnya Tarqiq karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah ‘ain berharakat kasrah. Cara membacanya tipis.
  20. الَّذِيْنَ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
  21. الَّذِيْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  22. اٰمَنُوْا hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  23. اٰمَنُوْا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf nun berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
    25.مِنْكُمْ hukumnya Ikhfa karena nun sukun bertemu huruf kaf. Cara membacanya samar dengan dengung dan ditahan selama 3 harakat. Cara pengucapan seperti bunyi “ng”.
  24. مِنْكُمْۙ وَ hukumnya Idzhar syafawi karena huruf mim sukun bertemu dengan huruf wau. Cara membacanya dengan jelas.
  25. وَالَّذِيْنَ hukumnya Alif lam syamsiyah karena huruf alif lam bertemu huruf syamsiyah lam. Dibaca idgham (masuk ke huruf lam ).
  26. وَالَّذِيْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf dzal berharakat kasrah bertemu ya’ sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  27. اُوْتُوا hukumnya Mad badal karena huruf mad bertemu hamzah dalam satu kata akan tetapi posisi hamzah lebih dahulu dari huruf mad. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  28. دَرَجٰتٍ hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat. Tetapi kalau kita tidak berhenti di sini maka hukumnya menjadi mad thabi’i sebab huruf jim berharakat fathah tegak.
  29. وَاللّٰهُ hukumnya Tafkhim karena lafaz Allah didahului oleh huruf hijaiyah wau berharakat fathah. Cara membacanya tebal.
  30. بِمَا hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf mim berharakat fathah bertemu alif dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  31. تَعْمَلُوْنَ hukumnya Mad asli atau mad thabi’i karena huruf lam berharakat dhamah bertemu wau sukun dan setelahnya tidak bertemu hamzah, sukun, waqaf, dan tasydid. Cara membacanya panjang 2 harakat.
  32. خَبِيْرٌ hukumnya Mad arid lissukun karena huruf mad jatuh sebelum huruf yang diwaqaf. Cara membacanya dengan dipanjangkan 2 sampai 6 harakat.

Sampai di sini dulu sobat. Tetap bersemangat selalu bukan? Semoga analisis tajwid di atas memiliki manfaat yang besar untuk sobat pembaca semuanya. Wassalaamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *